Ledakan di Duren Sawit di pemukiman penduduk di Duren Sawit, Jakarta Timur, semalam masih menyisakan tanda tanya. Bila ledakan itu diduga dari benda langit yang jatuh dan menimpa rumah, maka polisi diimbau untuk memeriksa bagian lantai paling bawah.
"Infonya memang ada sesuatu dari atas langit. Kalau itu betul dari luar, petugas bisa mencari sisa-sisa batu meteorit di lantai 1," kata Thomas Djamaluddin, Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), kepada VIVAnews, Jumat 30 April 2010.
Ledakan Duren Sawit Menurut peneliti yang biasa disapa Djamaluddin ini, petugas olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) diimbau mencari sisa-sisa benda aneh di lantai paling dasar. Kalau itu meteorit, pasti akan ada sisanya di lantai paling bawah.
Djamaluddin melanjutkan, teleskop pemantau tidak bisa mendeteksi meteorit-meteorit yang berukuran kecil. Tapi untuk pergerakan meteorit berukuran besar misalnya sekitar 10 meter itu baru bisa dideteksi pergerakannya.
"Kalau yang ukuran kecil dan sering jatuh itu meteorit kecil, seukuran buah kelapa. Itu memang sering. Di Indonesia juga sudah beberapa kali jatuh," kata dia.
Meteorit menimpa rumah bukanlah barang baru. Menurut Djamaluddin, itu pernah terjadi di sebuah pemukiman di Jepang.
"Untuk kejadian di Jepang, ada meteorit jatuh mengenai rumah. Bolong atapnya, tapi di lantai rumahnya ditemukan batu meteorit. Kalau di Duren Sawit perlu dilihat," tegasnya.
Kemarin malam, ledakan terjadi di Duren Sawit tepatnya di Jalan Delima VI gang 2, Duren Sawit, Jakarta Timur. Belum diketahui penyebab pasti ledakan yang sudah menghancurkan atap rumah berlantai dua itu
"Infonya memang ada sesuatu dari atas langit. Kalau itu betul dari luar, petugas bisa mencari sisa-sisa batu meteorit di lantai 1," kata Thomas Djamaluddin, Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), kepada VIVAnews, Jumat 30 April 2010.
Ledakan Duren Sawit Menurut peneliti yang biasa disapa Djamaluddin ini, petugas olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) diimbau mencari sisa-sisa benda aneh di lantai paling dasar. Kalau itu meteorit, pasti akan ada sisanya di lantai paling bawah.
Djamaluddin melanjutkan, teleskop pemantau tidak bisa mendeteksi meteorit-meteorit yang berukuran kecil. Tapi untuk pergerakan meteorit berukuran besar misalnya sekitar 10 meter itu baru bisa dideteksi pergerakannya.
"Kalau yang ukuran kecil dan sering jatuh itu meteorit kecil, seukuran buah kelapa. Itu memang sering. Di Indonesia juga sudah beberapa kali jatuh," kata dia.
Meteorit menimpa rumah bukanlah barang baru. Menurut Djamaluddin, itu pernah terjadi di sebuah pemukiman di Jepang.
"Untuk kejadian di Jepang, ada meteorit jatuh mengenai rumah. Bolong atapnya, tapi di lantai rumahnya ditemukan batu meteorit. Kalau di Duren Sawit perlu dilihat," tegasnya.
Kemarin malam, ledakan terjadi di Duren Sawit tepatnya di Jalan Delima VI gang 2, Duren Sawit, Jakarta Timur. Belum diketahui penyebab pasti ledakan yang sudah menghancurkan atap rumah berlantai dua itu
0 comments:
Post a Comment